Pupuk Cair Untuk Memperbanyak Anakan Padi

Pupuk Cair Untuk Memperbanyak Anakan Padi

Tanaman Organik

Pupuk cair adalah salah satu jenis pupuk yang digunakan untuk memperbanyak anakan padi. Pupuk ini dikemas dalam bentuk cair dan dapat diaplikasikan dengan mudah melalui irigasi atau dosis yang tepat.

Pupuk cair dapat meningkatkan pertumbuhan anakan padi dengan cara menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Nutrisi yang dibutuhkan oleh padi meliputi hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta hara mikro seperti besi, mangan, dan zinc.Baca,Media Tanam Organik

Selain itu, pupuk cair juga dapat meningkatkan resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit. Ini karena pupuk cair mengandung bahan aktif seperti pestisida dan fungisida yang dapat membunuh hama dan jamur yang menyebabkan penyakit.

Untuk mengaplikasikan pupuk cair pada anakan padi, pertama-tama pastikan bahwa tanah sudah siap untuk ditanami. Kemudian, campurkan pupuk cair ke dalam air irigasi atau air yang akan digunakan untuk menyiram tanaman. Pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan oleh pabrik pupuk cair.

Dosis yang berlebihan dapat merusak tanaman dan menyebabkan kerugian. Sebaliknya, dosis yang kurang dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh dengan optimal.

Selain itu, pastikan juga untuk memberikan pupuk cair pada saat yang tepat. Padi memerlukan nutrisi yang berbeda pada setiap fase pertumbuhannya, seperti fase vegetatif, fase pemasakan, dan fase berbuah.Baca,Cara Membuat Pupuk Organik Cair Perangsang Bunga dan Buah

Pupuk cair dapat membantu memperbanyak anakan padi dengan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan dan meningkatkan resistensi terhadap hama dan penyakit. Namun, pastikan untuk mengaplikasikan pupuk cair dengan dosis dan waktu yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Dalam usaha budidaya padi, tentunya harapan setiap petani adalah mendapatkan hasil yang maksimal. Sudah banyak panduan yang disosialisasikan kepada para petani, mulai dari metode tanam jajar legowo, pemupukan yang berimbang hingga pengendalian hama terpadu (PHT). Namun selain itu, kunci peningkatan produktivitas padi adalah dengan memaksimalkan potensi anakan padi.

Anakan padi adalah batang padi yang muncul dari batang utama padi, yang kemudian dapat mengeluarkan batang anakan lain yang dapat menghasilkan malai dan memaksimalkan panen Sahabat. Akan tetapi perlu diingat bahwa tidak semua anakan padi itu produktif, anakan yang tumbuh setelah 35 hari biasa tidak lagi produktif. 

Oleh sebab itu, Sahabat Pak Tani perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini agar dapat mendapatkan anakan padi yang produktif:

1.Pemilihan Varietas Padi

Gunakan varietas padi yang baik, karena varietas padi menentukan jumlah anakan yang dihasilkan. Contohnya: Benih Inpari, Padjadjaran, Cakrabuana dan varietas unggul lainnya.

2. Proses Tanam

Tanamlah bibit padi yang muda (yang berusia 10-15 hari setelah semai), karena bibit yang muda akan mengeluarkan anakan yang lebih banyak. Jumlah benih yang ditanam juga akan berpengaruh terhadap jumlah anakan, per lobang tanamlah 1-3 bibit.

Jangan tanam bibit berdekatan, disarankan menggunakan sistem jajar legowo 2-1 atau 4-1, sehingga pertumbuhan akar bisa lebih maksimal dalam menghasilkan anakan. 

Selain itu, jangan menanam bibit terlalu dalam, kedalaman yang ideal adalah 2-3cm, sehingga tidak menghabiskan energi bibit padi untuk tumbuh menembus tanah penutupnya.Baca,Pupuk Organik Cair Terbaik

3. Pemupukan

Ingat kembali bahwa anakan yang produktif adalah yang di bawah 35 hari, oleh sebab itu aplikasikan pupuk sedini mungkin di awal masa tanam, di 7-10 HST. Pertumbuhan anakan padi yang maksimal tergantung unsur hara N (Nitrogen) yang diberikan, yang juga perlu disertai dengan P (Phosphate) untuk akar yang kuat serta pertumbuhan yang bagus.

4. Perawatan

Gunakan metode pengairan berselang (intermittent) dengan cara mengkondisikan tanaman padi kering dan tergenang secara bergantian. Contohnya: setelah benih ditanam, genangi air setinggi 2-5 cm, dan dibiarkan selama 10 hari. Setelah itu air dibiarkan dalam kondisi macak-macak hingga 14 hari dan diulang seterusnya.

5. Pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Hama yang paling berpotensi untuk mengurangi anakan adalah hama keong dan tikus, atau penyakit busuk pangkal batang padi juga bisa menggagalkan pembentukan anakan padi.

Untuk itu, kami menyarankan menyarankan beberapa produk berikut ini:

Gunakan De Besttan 60 WP untuk mengatasi hama keong. Semprotkan di pagi atau malam hari, karena saat keong aktif di malam hari moluskisida akan lebih efektif. Larutkan dengan konsentrasi 1 – 2 g/l air bergantung dalamnya genangan air yang akan disemprot.

Gunakan rodentisida Erakus 80P untuk mengatasi tikus. Bisa digunakan bila populasi tikus sudah sangat tinggi terutama pada awal masa tanam. Penggunaan rodentisida harus sesuai dosis anjuran dan umpannya ditempatkan di habitat utama tikus, yaitu: tanggul irigasi, pematang besar, jalan sawah, atau tepi perkampungan.

Sedangkan untuk mengatasi penyakit busuk pangkal batang padi yang ditimbulkan oleh cendawan, utamanya adalah Sclerotium oyzae, sahabat bisa menggunakan MKP Pak Tani 8-10 g/l dan Torbinol 480 SC 1 ml/l. Baca,Pupuk Hijau

Secara keseluruhan, pupuk cair merupakan pilihan yang baik untuk memperbanyak anakan padi. Pupuk ini mudah diaplikasikan dan dapat menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman serta meningkatkan resistensi terhadap hama dan penyakit. Namun, penting untuk diingat bahwa untuk mendapatkan hasil yang optimal, pupuk cair harus diaplikasikan dengan dosis yang tepat dan pada saat yang tepat. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memperhatikan kondisi tanah dan cuaca saat mengaplikasikan pupuk cair agar hasil yang diharapkan dapat tercapai. 

 

LihatTutupKomentar

DISARANKAN UNTUK ANDA